MUKTAMAR AISYIYAH UNTUK MEMAJUKAN KEHIDUPAN BANGSA
>> Kamis, 01 April 2010
MUKTAMAR AISYIYAH UNTUK MEMAJUKAN KEHIDUPAN BANGSA
Muktamar Aisyiyah adalah permusyawaratan tertinggi dalam organisasi perempuan Muhammadiyah, bernama Aisyiyah. Diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab PP Aisyiyah. Untuk Muktamar ke-46 mendatang sebagai penanggungjawab adalah Ketua Umum PP Aisyiyah Prof. Dr. Hj. Siti Chamamah Soeratno.
Sedangkan Steering Commitee atau Panitia Pengarah, sesuai SK PPA No 181/SK-PPA/A/VIII/2009, terdiri dari Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini (Ketua), MM M.Si, dengan anggota: Dra. Hj. Siti Wardanah Muhadi,SH, Dra. Hj. Dyah Siti Nuraini, Dr. Hj. Masyithoh Chusnan, dr. Hj Atikah M. Zakki, MARS, Hj. Siti Hadiroh Ahmad, S.Pd, Dra. Hj. Shoimah Kastolani, Rohimi Zamzam, S.Psi, SH.
Muktamar diharap menghasilkan keputusan yang menjadi arah organisasi lima tahun mendatang dalam berkiprah untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Juga menghasilkan langkah strategis dalam mengembangkan dinamika gerakan perempuan Indonesian untuk pencerahan peradaban bangsa.
Sesuai AD Aisyiyah Bab VII pasal 22 ayat (3) dan ART Bab VII pasal 20 ayat (6) peserta Muktamar adalah anggota Pimpinan Pusat Aisyiyah, wakil Pimpinan Wilayah, wakil Pimpinan Daerah dan wakil Daerah yang diambil dari Cabang, yang jumlahnya ditetapkan Pimpinan Pusat dengan ketentuan 1-5 Cabang (1 orang), 6-10 Cabang (2), 11-15 Cabang (3), 16-20 Cabang (4) dan 21 Cabang ke atas diwakili 5 orang. Jumlah totalnya 1.680 orang.
Peserta undangan adalah wakil Badan Pembantu Pimpinan Tingkat Pusat, anggota Putri Pimpinan Pusat Angkatan Muda Muhammadiyah dan mereka yang dipandang perlu oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Kegiatan pendukung adalah launching Muktamar Aisyiyah bersama Muhammadiyah, sosialisasi dan syiar menyongsong Muktamar, seminar dan round table discussion persiapan materi Muktamar dan penerbitan buku “Dinamika Gerakan Perempuan Indonesia” yang disusun PPA bersama para sejarawan.
Ada juga seminar internasional dengan tema gerakan perempuan dalam memerangi kemiskinan untuk mendorong pencapaian MDGs (Millennium Development Goals) di negara dunia ketiga, silaturahmi Muhammadiyah/Aisyiyah Internasional, tabligh akbar, bazar dan ekspo berbagai karya, serta pemberian award kepada aktivis/tokoh Aisyiyah.
Tema Muktamar Aisyiyah kali ini “Dinamika Gerakan Perempuan Indonesia untuk Pencerahan Peradaban Bangsa”. Dengan tema itu, kata Siti Chamamah, Aisyiyah bermaksud meningkatkan dan mengoptimalkan langkah strategis memajukan kehidupan bangsa menuju peradaban utama sebagai perwujudan dari ikhtiar dakwah dan tajdid dalam membangun khaira ummah di bumi Indonesia.
Sebagai gerakan perempuan Indonesia, Aisyiyah dituntut memainkan peran lebih optimal untuk memecahkan masalah bangsa. Juga meningkatkan langkah strategis untuk pencerahan peradaban bangsa, karena berbagai tantangan dan permasalahan yang cukup memprihatinkan melingkupi kehidupan bangsa saat ini.
“Berbagai masalah tersebut mengindikasikan suatu fenomena bahwa potensi dan pilar kebudayaan menuju peradaban bangsa yang lebih maju, unggul dan bermartabat masih lemah,” papar Siti Chamamah Soeratno.
Berbagai permasalahan yang melanda Indonesia saat ini adalah kemiskinan, pengangguran, korupsi, human trafficking, rendahnya kualitas kesehatan perempuan, anak dan kaum dhu'afa.
“Di samping itu adanya kesenjangan spiritualitas, melemahnya kohesi dan solidaritas sosial, kekerasan terhadap perempuan dan anak, gaya hidup materialistik dan hedonistik, lebih khusus adalah melemahnya karakter bangsa,” kata Chamamah.
Aisyiyah telah meletakkan dasar dan mengukir karya nyata untuk bangsa dalam berbagai bidang antara lain pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam membangun peradaban bangsa, setiap gerakan perempuan Indonesia memiliki kontribusi dan dinamika, yang muaranya untuk meningkatkan kemajuan bangsa di berbagai bidang kehidupan. “Termasuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan sebagai bagian tidak terpisahkan dari bangsa secara keseluruhan,” ujar Chamamah. (Affan/Bekti/Husnul)
http://www.seabadmuhammadiyah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=95:muktamar-aisyiyah-untuk-memajukan-kehidupan-bangsa&catid=34:beritamuktamar&Itemid=56
Sedangkan Steering Commitee atau Panitia Pengarah, sesuai SK PPA No 181/SK-PPA/A/VIII/2009, terdiri dari Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini (Ketua), MM M.Si, dengan anggota: Dra. Hj. Siti Wardanah Muhadi,SH, Dra. Hj. Dyah Siti Nuraini, Dr. Hj. Masyithoh Chusnan, dr. Hj Atikah M. Zakki, MARS, Hj. Siti Hadiroh Ahmad, S.Pd, Dra. Hj. Shoimah Kastolani, Rohimi Zamzam, S.Psi, SH.
Muktamar diharap menghasilkan keputusan yang menjadi arah organisasi lima tahun mendatang dalam berkiprah untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Juga menghasilkan langkah strategis dalam mengembangkan dinamika gerakan perempuan Indonesian untuk pencerahan peradaban bangsa.
Sesuai AD Aisyiyah Bab VII pasal 22 ayat (3) dan ART Bab VII pasal 20 ayat (6) peserta Muktamar adalah anggota Pimpinan Pusat Aisyiyah, wakil Pimpinan Wilayah, wakil Pimpinan Daerah dan wakil Daerah yang diambil dari Cabang, yang jumlahnya ditetapkan Pimpinan Pusat dengan ketentuan 1-5 Cabang (1 orang), 6-10 Cabang (2), 11-15 Cabang (3), 16-20 Cabang (4) dan 21 Cabang ke atas diwakili 5 orang. Jumlah totalnya 1.680 orang.
Peserta undangan adalah wakil Badan Pembantu Pimpinan Tingkat Pusat, anggota Putri Pimpinan Pusat Angkatan Muda Muhammadiyah dan mereka yang dipandang perlu oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah.
Kegiatan pendukung adalah launching Muktamar Aisyiyah bersama Muhammadiyah, sosialisasi dan syiar menyongsong Muktamar, seminar dan round table discussion persiapan materi Muktamar dan penerbitan buku “Dinamika Gerakan Perempuan Indonesia” yang disusun PPA bersama para sejarawan.
Ada juga seminar internasional dengan tema gerakan perempuan dalam memerangi kemiskinan untuk mendorong pencapaian MDGs (Millennium Development Goals) di negara dunia ketiga, silaturahmi Muhammadiyah/Aisyiyah Internasional, tabligh akbar, bazar dan ekspo berbagai karya, serta pemberian award kepada aktivis/tokoh Aisyiyah.
Tema Muktamar Aisyiyah kali ini “Dinamika Gerakan Perempuan Indonesia untuk Pencerahan Peradaban Bangsa”. Dengan tema itu, kata Siti Chamamah, Aisyiyah bermaksud meningkatkan dan mengoptimalkan langkah strategis memajukan kehidupan bangsa menuju peradaban utama sebagai perwujudan dari ikhtiar dakwah dan tajdid dalam membangun khaira ummah di bumi Indonesia.
Sebagai gerakan perempuan Indonesia, Aisyiyah dituntut memainkan peran lebih optimal untuk memecahkan masalah bangsa. Juga meningkatkan langkah strategis untuk pencerahan peradaban bangsa, karena berbagai tantangan dan permasalahan yang cukup memprihatinkan melingkupi kehidupan bangsa saat ini.
“Berbagai masalah tersebut mengindikasikan suatu fenomena bahwa potensi dan pilar kebudayaan menuju peradaban bangsa yang lebih maju, unggul dan bermartabat masih lemah,” papar Siti Chamamah Soeratno.
Berbagai permasalahan yang melanda Indonesia saat ini adalah kemiskinan, pengangguran, korupsi, human trafficking, rendahnya kualitas kesehatan perempuan, anak dan kaum dhu'afa.
“Di samping itu adanya kesenjangan spiritualitas, melemahnya kohesi dan solidaritas sosial, kekerasan terhadap perempuan dan anak, gaya hidup materialistik dan hedonistik, lebih khusus adalah melemahnya karakter bangsa,” kata Chamamah.
Aisyiyah telah meletakkan dasar dan mengukir karya nyata untuk bangsa dalam berbagai bidang antara lain pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam membangun peradaban bangsa, setiap gerakan perempuan Indonesia memiliki kontribusi dan dinamika, yang muaranya untuk meningkatkan kemajuan bangsa di berbagai bidang kehidupan. “Termasuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan sebagai bagian tidak terpisahkan dari bangsa secara keseluruhan,” ujar Chamamah. (Affan/Bekti/Husnul)
http://www.seabadmuhammadiyah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=95:muktamar-aisyiyah-untuk-memajukan-kehidupan-bangsa&catid=34:beritamuktamar&Itemid=56
0 komentar:
Posting Komentar